Monday, May 23, 2016

Sel



Pada hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkatan struktural terendah yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya sendiri,\ memeroses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan keturunannya. Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara structural berbeda: sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteria dan arkea yang memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya mempunyai sel
eukariotik.

Sel prokariotik (berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti “sebelum” dan karyon berarti nukleus). Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran inti. Sel Eukariotik (Yunani, eu berarti “sejati/sebenarnya”) merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti sel tersebut dibungkus oleh membrane inti.

Gambar 2. 1 a. Struktur sel prokariotik b. Bacillus coagulan


Sel prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Prokariota strukturnya lebih sederhana dari pada struktur eukariota karena tidak mempunyai\ organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membrane plasma terdapat dinding sel yang cukup kaku dan seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya mirip jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaannya.

Gambar 2.2 a. Sel hewan b. Gambar sel tumbuhan


Sel-sel tersebut akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang sangat penting. Kamu tidak dapat mengamati sel secara jelas pada tanaman atau hewan hanya dengan mata telanjang. Kamu membutuhkan alat bantu berupa mikroskop. Bagaimana mikroskop dapat digunakan untuk mengamati bagian-bagian.

Umumnya, sel berukuran mikroskopis. Namun,ada sel yang berukuran besar, yaitu telur burung onta dan sel saraf jerapah panjangnya lebih dari 1 meter. Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 μm sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan skala yang dipakai. Skala dimulai di bagian atas dengan 10 meter dan menurun. Setiap pengukuran di sisi kiri menunjukkan pengecilan ukuran sepuluh-kali.

Pengukuran:
1 centimeter (cm) = 10-2 m = 0,4 inci
1 milimeter (mm) = 10-3 m
1 mikrometer (μm) = 10-3 mm = 10-6 m
1 nanometer (nm) = 10-3 μm = 10-9 m

Gambar3.3 Kisaran ukuran sel

Sumber:
Campbell, 2002 Biologi
BSE IPA Kelas VII Kurukulum 2013
https://www.youtube.com

Comments
0 Comments